Analisis ukuran partikel adalah teknik yang digunakan untuk mempelajari distribusi ukuran partikel dalam suatu sampel. Ini adalah teknik analisis penting di banyak industri, seperti farmasi, makanan, bahan kimia, dan lingkungan karena pentingnya mengendalikan ukuran partikel untuk kinerja produk. Namun, keakuratan hasil analisis ukuran partikel sangat bergantung pada presisi instrumen dan seberapa baik proses persiapan dan pengukuran sampel dilakukan. Dalam postingan blog kali ini, kita akan membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan analisis ukuran partikel.
Selama proses pengangkutan serbuk, hindari penumpukan, karena penumpukan dapat mempengaruhi fluiditas serbuk. Penumpukan dapat dihindari dengan memasang lereng, menambah jaringan pipa transportasi, dan cara lainnya.
Persiapan sampel bubuk nano SEM biasanya memerlukan langkah-langkah berikut:
Serbuk nano ini dapat meningkatkan biokompatibilitas, sifat mekanik, bioaktivitas, dan penguraian biokeramik dengan menyesuaikan ukuran partikel dan morfologi, sehingga lebih cocok untuk aplikasi biomedis. Tentu saja, pemilihan spesifik jenis dan penerapan bubuk nano harus mempertimbangkan karakteristik bahan dan skenario penerapan spesifik.
Struktur kristal oksida besi nano berbentuk heksagonal, dan parameter kisi berubah seiring dengan berkurangnya ukuran partikel. Ketika ukuran partikel besar (biasanya lebih besar dari puluhan nanometer), oksida besi menunjukkan struktur α- Fe2O3 yang khas, juga dikenal sebagai struktur hematit, berwarna merah. Hal ini karena struktur α- Fe2O3 yang khas memiliki reflektifitas yang tinggi terhadap cahaya tampak, menyerap panjang gelombang yang lebih pendek (biru-hijau) dalam cahaya tampak, dan hanya menyisakan panjang gelombang merah yang lebih panjang untuk diamati.
Analisis Unsur Total Kimia (ICP-MS) adalah teknologi instrumen yang banyak digunakan dalam bidang analisis kimia. Ini dikembangkan berdasarkan teknologi spektrometri massa plasma (ICP) yang digabungkan secara induktif.