1. Definisi
Partikel mengacu pada unit terkecil dan terpisah yang dibentuk oleh nukleasi dan pertumbuhan zat dalam sistem reaksi tertentu (seperti pembakaran, pengendapan, sintesis fase gas, dll.), dengan bentuk geometris beraturan atau tidak beraturan. Ia dapat dipahami sebagai individu paling mendasar yang “bawaan” dalam proses pembentukan materi.
Agregat sekunder mengacu pada partikel komposit yang lebih kompleks yang dibentuk oleh agregasi beberapa partikel primer melalui gaya tertentu. Ia tidak “dilahirkan”, tetapi terbentuk “setelah lahir”.
2[UNK] Perbedaan
Terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya dalam hal struktur dan komposisi, metode pembentukan, kekuatan ikatan, stabilitas, dan dampak kinerja, seperti terlihat pada gambar berikut:
| Yaitu | Partikel primer |
agregat sekunder |
| Struktur dan Komposisi |
Satu kesatuan yang solid dan independen |
Komposit dibentuk dengan memfokuskan beberapa partikel primer |
| Metode pembentukan |
Nukleasi terjadi secara alami melalui reaksi kimia |
Fokus dibentuk melalui kekuatan fisik |
| kekuatan mengikat |
Ikatan kimia yang kuat (ikatan kovalen, ikatan ionik, ikatan logam) memerlukan energi yang tinggi untuk putus |
Gaya fisik yang lemah (gaya van der Waals, gaya tarik elektrostatis, dll.) relatif mudah dipatahkan |
| stabilitas |
Stabilitas struktural adalah keadaan stabil secara termodinamika. |
Strukturnya bersifat metastabil, menunjukkan kecenderungan menuju pemadatan lebih lanjut dalam keadaan sementara yang dinamis |
| Dampak kinerja |
Tentukan sifat intrinsik material, seperti celah pita, magnetisme, dan situs aktif katalitik. |
Mempengaruhi kinerja proses makroskopis bahan, seperti dispersibilitas, kemampuan mengalir, laju pengendapan, dan luas permukaan spesifik aktual. |
3[UNK] Metode diferensiasi
1) Metode mikroskop elektron
Pemindaian mikroskop elektron (SEM): dapat memberikan informasi tentang morfologi, ukuran, dan distribusi partikel. Pada perbesaran tinggi, dapat diamati bahwa agregat terdiri dari banyak partikel primer yang lebih kecil dan terdefinisi dengan baik. Partikel biasanya menunjukkan bentuk geometris yang teratur (seperti bola atau kubus), sedangkan agregat memiliki bentuk yang tidak beraturan.
Mikroskop Elektron Transmisi (TEM): Ia memiliki resolusi lebih tinggi daripada SEM dan dapat mengamati pola kisi dan struktur internal partikel dengan lebih jelas, serta mengukur ukuran partikelnya secara akurat. Ini adalah standar emas untuk membedakan partikel primer berskala nano dari agregatnya.
2) Teknologi analisis ukuran partikel
Penganalisis ukuran partikel laser: Metode ini mengukur diameter kinetik hidrasi partikel dalam suatu medium (biasanya cairan) dengan menghamburkan cahaya darinya. Ini mengukur ukuran agregat yang tampak dalam keadaan tersebar. Jika hasil yang diukur dengan penganalisis ukuran partikel laser jauh lebih besar daripada ukuran partikel primer yang diamati dengan mikroskop elektron, hal ini menunjukkan bahwa sampel telah mengalami aglomerasi sekunder yang signifikan dalam air atau pelarut.
3) Analisis luas permukaan spesifik (metode BET)
Tentukan luas permukaan spesifik partikel dengan mengukur kapasitas adsorpsi gas. Untuk partikel berbentuk bola, terdapat rumus: ukuran partikel ≈ 6/(massa jenis x luas permukaan spesifik). Ukuran partikel yang dihitung didasarkan pada ukuran partikel primer teoritis dengan asumsi bahwa semua partikel adalah bola independen.
4) Eksperimen Dispersi dan Ultrasonik
Bubarkan sampel bubuk dalam pelarut yang sesuai dan diamkan untuk observasi. Jika dengan cepat mengendap dan membentuk endapan keras, biasanya berarti terjadi aglomerasi yang kuat. Selanjutnya suspensi tersebut dilakukan perlakuan ultrasonik.
SAT NANO adalah pemasok bubuk nano dan bubuk mikro terbaik di China, kami dapat menyediakan bubuk logam, bubuk paduan, bubuk karbida dan bubuk oksida, kami juga menyediakan produk SEM, TEM, XRD. jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami di sales03@satnano.com